Minyak tetap stabil di tengah berlanjutnya ketegangan di Timur Tengah, dan para pedagang menunggu untuk melihat bagaimana Israel akan menanggapi serangan Iran pada akhir pekan.
Minyak mentah Brent diperdagangkan mendekati $90 per barel setelah berakhir sedikit berubah pada hari Selasa, sementara minyak West Texas Intermediate berada di atas $85. Israel telah berjanji untuk memberikan tanggapan terhadap Teheran atas serangan pesawat tak berawak dan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya pada akhir pekan, meskipun AS dan Eropa telah mendesak untuk menahan diri.
Harga minyak mentah melonjak tahun ini karena risiko geopolitik di Timur Tengah dan Rusia, serta penurunan produksi OPEC+, yang mendorong harga lebih tinggi. Namun, komentar baru dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Selasa, mengisyaratkan bahwa para pengambil kebijakan akan menunggu lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya untuk memangkas suku bunga AS. Hal ini kemungkinan akan menjadi hambatan bagi permintaan energi yang lebih luas.
Stok juga menjadi fokus setelah American Petroleum Institute melaporkan kenaikan lebih dari 4 juta barel persediaan nasional AS, meskipun tingkat bensin menurun, menurut orang-orang yang mengetahui angka tersebut. Data resmi akan dirilis pada Rabu malam.
Minyak Brent untuk penyelesaian bulan Juni naik 0,1% menjadi $90,12 per barel pada pukul 8:09 pagi waktu Singapura. Minyak WTI untuk pengiriman Mei menambahkan 0,1% menjadi $85,46 per barel. (Tgh)
Sumber: Bloomberg